KEINDAHAN PULAU BALI
BALI DAN KEINDAHANYA
Rabu 11 maret 2014,sekitar pukul 11 siang waktu
jakarta tiba2 HP ku bergetar tanda panggilan masuk,,,, setelah aku cek ternyata
si bos nelpon,,,,
Saya : "selamat siang pak"
Bos :
"Wan, jum’at kamu ikut saya ke Bali, kamu prepare baju dan kita disana
sekitar 5 hari "
Saya :
“Jum’at pak,,? (Deg..!!! jantungku berdetak kacau) Emmm,,iya,,iya
pak,,,,(gugup, kaget, dan tidak kuasa untuk menolak)
Telpon aku tutup begitu saja tanpa aku tanya
ada tugas apa dan harus ngapain aja, selang 10 menit kemudian giliran istri Bos
bbm saya dan minta data diri serta nomor KTP, katanya dia mau pesen tiket,
setelah aku balas BBMnya aku sempetin nanya kira-kira ke Bali dalam rangka apa
dan kenapa lama sekali, ternyata ada soft opening salah satu outlet baru di
sana. Ya sudahlah,,, ngikut aja.
Jum’at
pun tiba, setelah semuanya lengkap kamipun menuju bandara Sukarno Hatta, Lion
Air yang akan membawa kami terbang ke Pulau Dewata. Jam menunjukan pukul 13.45
waktu jakarta, saatnya chek in lalu menunggu pesawat sambil minum di boarding
room, tepat jam 2 siang pesawatpun muncul, waktunya meluncur mencari tempat
duduk yang sudah dipesan, pas di bangku 25 saya duduk. Selesai semua awak
pesawat memperagakan cara-cara menggunakan alat keselamatan, pesawatpun lepas landas,,,, sejenak aku panjatkan doa, hampir saja saya pesimis dengan
kekuasaanNYA.
Betapa
tidak, penerbangan ini betul-betul menyeramkan buatku,,, karena ini adalah hari
ke 7 pesawat Boeing 777-200 ER milik Malaysia Airlines hilang tanpa jejak
beserta seluruh penumpangnya...... Ratusan penumpang juga ikut hilang bersama
raibnya pesawat tersebut, dunia internasional ramai memberitakan musibah itu,
hujan kritik kepada pemerintah Malaysiapun tak dapat di hindari.
Bagaimanapun
kami adalah manusia biasa yang takkan mampu menolak kuasaMU ya Allah,
mudah-mudahan perjalanan ini Engkau mudahkan dan kami semua senantiasa dalam
keselamatan,,,Amiin
Badan
pesawat makin meninggi, meninggalkan landasan pacu yang kian mengecil dibawah sana,
yang ada sekarang hanya gumpalan awan yang putih, biasanya gumpalan-gumpalan awan ini hanya
bisa saya lihat di buku-buku cerita masa
kanak-kanak dulu. Namun sekarang tampak begitu dekat di mataku. Sungguh alam
yang cantik, yang Tuhan persembahkan untuk kita semua... Terimakasih Tuhan,,,,
Setelah
20 menit badan pesawat mengurangi ketinggian, ahirnya kami berhasil mendarat
dengan sempurna, lega rasanya nafas ini, bayangan tentang Boeing 777-200 ER pun
sirna. Sebelum keluar bandara Ngurahrai aku sengaja mengabadikan suasana bandara.
Hari
pertama :
Setelah
selesai meeting dengan kontraktor di sebuah cafe, hari ini saya harus ikut si
Bos menghadiri acara soft opening di salah satu Mall di Kuta.
Sabtu
15 Maret Tepat jam 2 siang waktu Bali kita sudah sampai di stand, artinya tidak
ngaret dan acara juga baru di mulai, disini tempatnya termasuk high
class,,, yah lumayanlah bisa liat Bule-bule shoping, dan yang unik menurut saya
adalah turis asing yang cukup mendominasi disini sangat cuek dengan keadaan
sekitar, dengan baju yg serba mini, sesekali asyik berjoget di depan cafe saat
dentuman musik reage menyentil telinga mereka,,,,
Hilir
mudiknya turis sangat mewarnai keindahan mall dan pantai,,, tapi sepertinya
saya kurang tertarik dengan itu, panas yang begitu terik lebih baik saya
manfaatin untuk duduk minum sambil memperhatikan acara soft opening, dan
ternyata tidak sia-sia ideku ini, baru beberapa menit saya duduk, seorang
bartander mendekat dan menawarkan minumaan dan kue, langsung saja saya sikat,
"mumpung gratis" hehe,,
Dan
keberuntungan masih berlanjut, ternyata ada bali dance yang turut meramaikan
acara, spontan saya rogoh kamera pocketku, lumayan,,, tarianya begitu unik,
kali ini mereka membawakan sebuah tari yang bertemakan "Bali modern"
jadi tarianya di kombinasi antara
Bali Dance |
tari tradisional dan tari modern, musiknyapun
demikian juga.
Selesai
mengabadikan gambar lanjut minum dan sesekali ngobrol dengan pengunjung yang
ikut hadir.
Selesai
acara,kami langsung cabut cari makan,,, dari pagi rasanya perut ini
keroncongan,,, puas keliling KUTA ahirnya nemu juga nih tempat makan yang
sesuai selera lidah, yaitu "Nasi Pecel Bu Tinuk" menunya khas masakan
jawa, dengan dua pilihan tempat duduk yaitu ada lesehan dan ada juga kursi,
untuk menambah suasana santai, kami pilih yang lesehan. Selesai makan kami
lanjut ke Bandara untuk mengantar salah satu mitra yang harus segera balik ke
jakarta. Tidak terasa waktu sudah beranjak sore dan gelap.
Malamnya
kami lanjut ke legian, namun sebelum kesana saya diantar ke kawasan pusat
belanja oleh-oleh, agak terlalu awal sih memang kalau nyari oleh-oleh di hari
pertama, tapi yang ini untuk jadi pertimbangan nanti saat menjelang pulang,
namanya adalah "JOGER" di outlet yg satu ini nampaknya berusaha
menampilkan keunikan tersendiri kepada setiap pengunjungnya, banyak sekali di
jual stiker dengan kata-kata yang cukup menggelitik, mulai dari menyindir
pemerintah, kehidupan remaja masa kini, sampai menyindir soal kehidupan
sehari-hari warga setempat. Stiker tidak hanya dijual dengan print out ala
modern tapi juga bisa di bentuk dalam ornamen khas tradisional seperti ukiran
kayu dan lain-lain.
Sayup-sayup
terdengar suara gamelan, rasanya penasaranku muncul untuk melihat apa
sesungguhnya acara yang sedang digelar di salah satu pura di Legian ini, dan
ternyata setelah aku berhasil masuk, ada serombongan penabuh dan seorang penari
cilik yang sedang mempersiapkan acara perayaan "purnama",,, ya,,
memang benar di Bali selalu diadakan acara sesembahan untuk menyambut datangnya
Bulan Purnama, dimana acara tersebut biasanya di lakukan tepat disaat bulan
sedang dalam posisi sempurna.
Sayangnya
saya tidak bisa menyaksikan acara tersebut, yaa tapi setidaknya berhasil
mengabadikan moment-moment dimana warga sibuk mempersiapkannya, mulai dari
pemahatan patung-patung dewa sampai dengan tari-tarian yang akan dibawakan oleh
sekelompok remaja yang sedang belatih tari dan tabuh gamelan.
Malam
makin menyapa,Legian adalah tempatnya hiburan malam jadi kami sengaja
berlama-lama disini hanya untuk melihat hiruk pikuknya Legian,,, disini
nuansanya makin menghentak,,, bagaimana tidak, musik berdentum dari
masing-masing bar dan cafe,dan setiap cafe
Cafe @Legian |
nampaknya berusaha menyajikan tema
yang berbeda, namun tetap dengan konsep yang sesuai dari masing-masing cafe.
Sungguh Bali memang surga dunia.... Malam makin beranjak pagi tapi pengunjung
makin berjejal,,,, rasanya kaki saya sudah mulai lelah,,,, melihat dari menu
yang di tawarkan, ahirnya aku sempatkan singgah di salah satu cafe yang khas
dengan Bali yaitu "nasi bali", tapi jangan salah,,,,disini meskipun
menyajikan menu khas daerah ,,,, bule-bule akan dengan mudahnya menemukan
minuman bersoda kesukaan mereka. Tapi sebelum bermalas-malasan di cafe saya coba mengintip sejenak MONUMEN BOM BALI dan benar saja seperti yang sering saya dengar, dulunya cafe yang sekarang menjadi Monumen Bom Bali ini letaknya sangat strategis, di Monumen ini tercatat nama-nama semua korban Bom Bali, meskipun sudah berbentuk monumen suasana disini tetap ramai, bahkan banyak sekali wisatawan yang mengabadikan dengan berfoto ria didepan Monumen ini.
Monumen Bom Bali |
Puas berfoto ria, kamipun masuk ke cafe "Nasi Bali". Musiknya
cukup menenangkan kelelahanku, dari seorang penyanyi belia dan seorang gitaris
terlantun lagu-lagu reage yang asyik dan menghibur. Ahirnya setelah makan
beberapa potong roti bakar, lelahpun sirna,,, berfikir hendak balik menuju
"beachwalk" namun rasa kantuk tidak bisa kubendung lagi, ahirnya aku
putuskan untuk minta jasa taxi. Sesampai di penginapan, langsung kuhempaskan
badan ini di kasur yang empuk. Lelaaaaahhhh,,,
Hari
ke Dua
Destinasi
kami hari ini adalah Bedugul dan Tanah Lot, untuk mencapai dua objek wisata itu
butuh waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam dari Kuta.
Dedari Resto |
Setelah
selesai prepare kamipun beranjak keluar dari Kuta dan sepanjang perjalanan kami
di suguhi pemandangan yang sangat eksotis,,, jalanan yang berkelok dan menanjak
dengan tebing yang terjal membuat kami harus ekstra hati-hati dalam berkendara.
Setengan perjalanan kami memutuskan untuk istirahat makan, kebetulan kami
menemukan tempat makan dengan nuansa bali, konsepnya sangat mamanjakan
pengunjung, dengan sebuah kolam ikan yang luas di kelilingi saung. Masing-masing
saung dapat menampung 6 s/d 10 orang, dan kita dapat memilih saung mana yang kita
suka, karena ada pilihan untuk yang memilih lesehan atau mau yang duduk pakai
kursi.
Pelet @Dedari Resto |
Setelah
memilih saung, kami langsung memanggil pelayan untuk memesan makanan dan minuman,
uniknya disini karena jarak dapur dan saung terbilang jauh, maka setiap saung
terdapat "kentong" yang gunanya untuk memanggil pelayan jika kita
butuh bantuan mereka. Untuk menghemat waktu kami hanya memesan nasi goreng khas
bali dan “Sambal Mata" serta teh hangat, kedengaranya asing bagi saya nama
sambal ini karena menyebut salah satu organ tubuh manusia. Tapi jangan salah
paham, maksudnya sambal mata disini bukan mata manusia, tetapi terbuat dari
irisan bawang merah dan sereh, rasanya unik sih dan yang jelas bikin mata kita
bercak2 sangkin pedesnya, mungkin ini yang menyebabkan dia dinamakan
"Sambal Mata".Beberapa
menit kemudian minuman pesanan kamipun datang, namun kami dikejutkan dengan
semangkuk "pelet" yang turut menghiasi nampan pelayan dan disodorkan
kepada kami, belum sempat bertanya si pelayan sudah mempersilahkan kami untuk
memberi makan ikan terlebih dahulu sambil menunggu pesanan datang. Benar saja,
selama kami menunggu makanan tidak pernah merasa bahwa kami sedang buru-buru,
bahkan rasa lapar kami serasa sirna sejenak karena sibuk berfoto ria bersama
ikan-ikan yang seolah tau mereka bertugas untuk menghibur pengunjung restoran.
Dan pesananpun siap untuk di santap, puas berfoto kami lanjutkan acara makan
lalu meluncur kembali ke tujuan pertama yaitu "Bedugul".
1. Pura Ulun Danu Beratan - Bedugul
Pura Ulun Danu terletak dipinggir danau Beratan dikawasan perbukitan dengan cuaca sejuk kawasan ini dikenal juga dengan nama "Bedugul".
Hujan
tampaknya menyambut kehadiran kami dilokasi itu, namun kami tak hiraukan dan
kami tetap memaksa untuk menikmati susasana ini. Sesampainya di lokasi wisata
hujan belum juga reda namun sudah berkurang tidaak sederas sebelumnya. Tidak
mau ambil resiko kamipun
Pura Ulun Danu |
menyewa payung kepada jasa penyewa yang cukup banyak
terdapat di sekitar lokasi wisata, cukup terjangkau, harganya hanya Rp.10K per
unit payung. Memasuki wisata Bedugul seolah mata saya terbius kealam ghaib,
betapa indah dan menakjubkan pemandangan disini, padahal kondisi cuaca sedang
tidak baik. Pesonanya begitu mengagumkan, sebuah danau besar yang mungkin
timbul akibat sebuah letusan gunung lalu di tengah danau ada sebuah
"Pura" tempat sembahyang warga. Sungguh pemandangan yang sangan eksotis dan biasanya
hanya dapat saya lihat di lukisan-lukisan yang di jual di toko-toko pasar seni.
2. Pura
Tanah Lot
Pura
yang satu ini tentunya sudah termasuk icon Bali. Tidak lengkap rasanya ke Bali
tanpa menyambangi Tanah Lot.
Tanah
Lot adalah salah satu destinasi alam dibali yang memberikan keindahan alam
kepada para wisatawan yang berkunjung. Tempat wisata ini memiliki sebuah Pura
yang terletak ditengah laut, dan ada juga batu karang yang pada bagian
tengahnya terdapat sebuah Gua besar.
Pada
bagian utara Pura, terdapat sebuah tebing yang bangunannya lebih menjorok ke
laut.Tebing ini menjadi penghubung antara Pura dengan daratan yang terbentuk
menyerupai jembatan melengkung. Sementara itu sebelah barat Puraterdapat sumber
air tawar sebagai air suci umat Hindu.
Pura Tanah Lot saat laut pasang |
Air Suci sebagai syarat memasuki Pura |
Pura Tanah Lot Tampak dari atas tebing |
Dari tebing tersebut, anda bisa menyaksikan
keindahan Matahari saat terbenam. Namun pemandangan ini hanya dapat dinikmati
keindahanya disaat bulan-bulan tertentu, yakni ketika matahari terbenam dengan
arah yang lebih condong keutara.
Ditanah
Lot, ada beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan disana. Yakni Odalan.
Odalan
adalah kegiatan untuk merayakan hari raya Pura. Hari besar keagamaan ini dilaksanakan
dengan jarak waktu yang hampir berdekatan dengan perayaan Galungan. Ketika
moment itu tiba, maka objek wisata ini ramai dipenuhi oleh umat Hindu yang
ingin melakukan sembahyang.
Sebagai
objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, Tanah Lot telah
difasilitasi dengan sejumlah fasilitas yang terbaik, seperti restoran, open
stage, fasilitas keamanan, kios kesenian, toilet, fasilitas parkir, dan pusat
informasi bagi para turis.
Setelah
membeli tiket masuk dan membayar parkir, maka seluruh wisatawan yang
mengunjungi tempat ini akan dilindungi dengan asuransi kecelakaan. Saat berkunjung
ke Tanah Lot, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah
tidak mengganggu keberadaan sejumlah satwa
yang ada disana.
Selain itu para pengunjung juga tidak
diperbolehkan untuk memasuki kawaasan yang melebihi batas dan tidak memasuki
Pura tanpa izin dari petugas. Oleh sebab itu, bagi anda yang berkunjung
ketempat ini, diharapkan untuk mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan
guna menjamin keselamatan.
Hari ke Tiga
Kami termasuk orang jakarta yang sudah terbiasa beraktivitas dibawah terik matahari, sehingga untuk mengunjungi pantai di Bali rasanya harus mencari tempat yang tidak terlalu terik dan dapat menghanguskan kulit, tapi kami tidak kehilangan akal untuk tetap dapat menikmati keindahan pantai di Bali. Tujuan kami di hari ketiga ini adalah "Kelapa Beach", objek wisata yang satu ini tergolong elit bagi saya, mungkin tidak bagi sebagian kalangan yang berkantong tebal, bayangkan saja, untuk masuk kaawasan ini saja kita kena charge Rp.600K belum fasilitas yang lain, itu hanya biaya masuk saja, jika anda minum dan memesan makanan disini, tentu harganya sudah bukan harga umum tapi harga yang sudah di banderol sesuai dengan level "Kelapa Beach".
Kelapa Beach |
Contohnya saja air mineral yang biasanya dijual dengan harga 2000 perak per 300ml disini di banderol dengan harga Rp.30K per 300ml, bagi mereka harga ini tergolong standard tapi bagi saya ini adalah pemborosan, nasib baik saya masuk kesini dengan fasilitas dari Bos, sehingga dengan cukup tau diri saja sudah beruntung bisa menikmati fasilitas yang lumayan mewah. Kami booking tempat untuk berlima saat itu, dengan view yang lumayan bagus dan dapat tempat yang cukup teduh, kami menempati bangku yang langsung berhadapan dengan kolam renang yang sejuk. Sebagai gambaran saja bahwa pelayanan disini berstandard internasional sehingga semua pelayan sudah terbiasa dengan
Kelapa Beach II |
Puas bermain, tiba saatnya kami menyambut sunset, karena tidak terasa waktu sudah menunjuk pukul 15.20 waktu Bali. Jika di jakarta atau daerah lain jam 3 sore masih tergolong terik, maka di Pulau Bali kita sudah bisa menikmati keindahan Sunset, karena munculnya sunset disini dimulai dari sekitar pukul 16.00 waktu Bali hingga pukul 18.00 waktu Bali dengan perkiraan cuaca cerah atau normal.
Setelah sunset berlalu, maka tiba waktunya untuk kembali ke penginapan, tapi sebelum kami kembali terlelap dengan udara panas di Bali, kami kembali berburu makanan khas, karena tidak lengkap rasanya cerita perjalanan ini kalau tidak menemukan makanan kesukaan kami atau makanan khas daerah setempat.
Puas berkeliling ternyata kami terlambat, karena semua warung yang menyajikan menu khas kebanyakan sudah habis alias full booking, padahal waktu masih tergolong sore, ahirnya kami putuskan untuk mencari makanan di kaki lima, kali ini kami mencoba kuliner yang menyajikan menu Lele, awalnya kami mengira ini adalah sama dengan pecel lele yang banyak disajikan dijakarata dan sekitarnya, ternyata disini tidak serupa dengan warung pecel lele yang sering saya jumpai di berbagai daerah.
Selain cara penyajian yang berbeda, yang paling mencolok disini adalah porsi penyajian, jika anda memesan satu porsi lele+nasi maka akan diantar 2 ekor lele dengan 1 porsi nasi, begitu pula jika anda minta tambah 1 potong Tempe atau Tahu, maka akan diantar kepada anda 1 potong Tempe dengan porsi besar, dan bisa untuk 3-4 orang.
Bahkan kami sempat terkecoh karena tidak tau soal ini sebelumnya, kami berlima memesan masing-masing satu porsi, dan pas disajikan spontan kami kaget karena banyak sekali makanan yang harus kami habiskan, (mungkin penjualnya bergumam dalam hati, ini orang kelaparan apa korban banjir dari jakarta,,, hahahahahaaa,,,,,)
Tapi jangan salah paham, sekalipun porsinya jumbo, harganya tidak mahal lho.... cukup murah bahkan relatif sama dengan harga porsi di jakarta. Disinilah menurut saya keunikanya.
Amaziiiing,,,,,,,,,,,,,,
BalasHapus