Gunung Sinabung vs Gunung Kelud (catatan kecil keprihatinan)
Letusan
Sinabung vs Gunung Kelud
<~ Sinabung
Kelud ~>
Keludpun akhirnya meletus, seperti tak mau ketinggalan dengan Gunung Sinabung,
Gunung kelud ahirnya memuntahkan larva pada tanggal 13 Febuari 2014, dampak
letusanya sangat hebat sampai-sampai ribuan manusia terusir dari kampung
halamanya, transportasi massalpun terganggu, pesawat terbang juga bermandikan
abu vulkanik,,,, sejumlaah penerbangan dibatalkan, beberapa Bandara pun di
tutup,,,,
Yang menjadi catatan pribadi saya adalah :
1.Saat
Sinabung meletus, pemerintah pusat tidak langsung menetapkan sebagai bencana
nasional, itu disebabkan erupsi dan dampak letusanya dinilai masih bisa di
atasi oleh pemerintah setempat,
2.Saat
Sinabung meletus, kunjungan pemerintah pusat dilakukan setelah 3 bulan
kemudian, penetapan sebagai bencana nasionalpun di nilai lambat karena penetapanya setelah 3 bulan kemudian.
3.Berbeda
dengan Kelud, letusanya begitu dahsyat, dampaknya sangat terasa saat itu juga,
selang 1 jam dari peringatan petugas, Kelud langsung mengamuk. Meskipun belum ditetapkan sebagai bencana nasional namun kunjungan Presiden sehari kemudian langsung dirasakan masyarakat.
4.Beda sawah
beda juga belalangnya, mungkin itu yang aku lihat dari dua musibah yang sama di
dua tempat yang berbeda,
5.Bedanya
sangat jelas ketika masyarakatnya menghadapi musibah, bila di sekitar kelud
warganya terlihat tabah, namun di wilayah Sinabung terkesan banyak mengeluh,
padahal secara fisik letusan kelud meninggalkan kerugian yang sangat parah, karena
ribuan rumah hancur tak terselamatkan, ratusan sekolah luluh lantak, harta benda mereka porak poranda oleh
hujan abu vulkanik,
6.Warga
Sinabung terkesan tidak siap tertimpa musibah, entah karena kurang sigapnya
pemerintah setempat, pemerintah pusat, atau memang mereka tidak dipersiapkan
menghadapi resiko tinggal di wilayah rawan bencana
7.Contoh yang
sangat jelas yaitu saat warga Sinabung dikunjungi awak Media yg ingin meliput
langsung dan bertemu korban erupsi, saat diajak berdialog, pada umumnya mereka
mengeluh, seolah tidak terima dengan musibah yang mereka alami, bahkan terkesan
menyesalkan respon pemerintah, entah pemerintah pusat, atau pemerintah daerah,
mereka cenderung menangis, menghiba dan meluapkan emosi dan traumanya
8.Berbeda
ketika warga Kelud di temui media yang berdatangan untuk mencari berita dan
ingin wawancara langsung dengan korban kelud, umumnya mereka menjawab dengan
tenang dan diahiri dengan senyum, menggambarkan bahwa mereka tahu bahwa musibah
ini adalah kehendak Yang Maha Esa,
9.Menarik
perhatian saya ketika seorang gadis kecil korban kelud yang di wawancara
seorang wartawan TV Swasta mengungkapkan perasaan senangnya selama tinggal
dipengungsian, namun saat ditanya kondisi rumahnya, dia lantas menutup mukanya
dengan dua telapak tangan sambil menangis sesenggukan, selang beberapa saat si
gadis kecil membuka telapak tanganya dan melanjutnya dialognya dengan si
wartawan dan dia bilang "kangen rumah" namun saat itu dia sadar betul
semua hartanya sudah runtuh, lalu dia melanjutkan ceritanya kegiatan dia selama dipengungsian.
10.Warga
Sinabung terkesan bergantung pada pemerintah, namun warga kelud terlihat lebih
mandiri dan tenang,,,,terbukti saat ditanya soal bantuan mereka (warga sinabung) banyak mengeluh dan merasa kurang perhatian. Lain lagi warga Kelud, mereka tidak menampakkan kesedihan yang berlebihan, kepasrahan kepada Illahi tampak jelas diwajah warga.
Kesimpulanya, tugas kita bersama dan tugas pemerintah adalah bagaimana
melindungi warganya dan jangan membiarkan mereka dihantui ketakutan tinggal di
negri sendiri,,,, takut bencana, takut ancaman dari sesamanya, dan takut miskin
di kampung halaman, Dan marilah kita sebagai warga negara yang baik saling
mendukung, saling merangkul dan sama-sama belajar mengentaskan diri kita
masing-masing dari segaala kesulitan hidup, tanpa harus menyalahkan pihak
manapun.
Berikut ini adalah galeri letusan Kelud dan Sinabung yang dihimpun dari berbagai sumber :
Jam 11 Malam waktu setempat, kelud meluncurkan larva ke awan
Petir dan sambaran kilat yang ditimbulkan akibat semburan larva panas |
Hujan abu vulkanik setebal 30cm diatas atap rumah warga, sontak meruntuhkan bangunan dan harta benda
Tidak hanya manusia namun juga hewan ternak turut menjadi korban letusan Kelud
Pemandangan dilihat dari atas lokasi korban Kelud, pasca erupsi
Ketebalan Abu vulkanis yang menimpa rumah warga mencapai 30cm
Catatan kecil untuk Kelud :
Meskipun Proses letusan dan erupsinya begitu cepat dan dahsyat serta terjadi di tengah malam buta, namun warga sigap menyelamatkan diri dan pasca erupsi semua pihak dengan cekatan mengambil peranan masing-masing sehingga dampak bencana terasa lebih ringan.
Sinabung :
Proses erupsi Sinabung cenderung lamban dan tidak mengejutkan warga
Letusanyapun terjadi disiang hari sehingga banyak kesempatan untuk warga menyelamatkan diri
Proses erupsi yang lamban justru membuat warga enggan meninggalkan zona berbahaya meskipun sudah diperingatkan
Banyaknya kerugian material seharusnya bisa di minimalisir oleh masing-masing pihak asalkan dapat mengikuti arahan petugas
Petani sayur dan peternakanpun tidak dapat menghindar dari bencana Sinabung
Zona berbahaya yang seharusnya tidak dilanggar justru menjadi pemandangan mengerikan saat erupsi sinabung,
Catatan : Sinabung memakan korban jiwa lebih banyak ketimbang Kelud, namun korban jiwa tersebut terjadi akibat kelalaian warga yang tetap tidak mengindahkan instruksi aparat untuk menjauhi zona berbahaya,,,,,diantara yang menjadi korban ialah mereka para awak media lokal yang sengaja mendekat karena ingin mendapatkan informasi langsung, dan beberapa relawan yang menurut informasi sedang membujuk para petani yang nekat tetap di lahan pertanianya.
Semoga kita dapat belajar dari semua bencana disekitar kita.
Komentar
Posting Komentar